Love is Heal – Review Kdrama Its Okay Not Be Okay



Sudah hampir sebulan sejak episode terakhir dari Kdrama Its Okay Not Be Okay rilis. Hampir sebulan dan rasanya para penonton mulai rindu dengan tokoh-tokoh yang ada di dalamnya, kisah tiga tokoh utama dengan trauma dan kisah kelam yang mereka alami dan kisah kehidupan di Rumah Sakit Jiwa OK yang penuh kehangatan dan pesan-pesan di dalamnya. Rasa rindu ini sama seperti rasa rindu yang penulis rasakan ketika selesai menonton drama Reply 1988. Maka dengan adanya perasaan rindu itu, penulis membuat review tentang drama ini. 

Drama ini bercerita tentang Moon Gang-tae (Kim Soo-hyun), seorang petugas kesehatan di salah satu rumah sakit psikiatri yang tidak punya waktu untuk cinta, terlebih karena ia memiliki janji pada ibunya untuk merawat dan menjaga sang kakak, Moon Sang-tae (Oh Jung-se) dan Ko Moon-young (Seo Ye-ji), seorang penulis buku anak-anak yang sukses, yang tidak pernah tau seperti apa rasanya cinta. Setelah bertemu satu sama lain, keduanya perlahan mulai menyembuhkan luka emosional satu sama lain. Seiring perkembangan cerita, kebenaran di balik jalinan masa lalu yang telah menghantui mereka juga terungkap. Drama ini tidak hanya bercerita tentang proses sembuh dua orang itu saja, tetapi juga menceritakan kisah kehidupan dan proses sembuh pasien yang ada di rumah sakit itu. Menyadarkan kita semua, bahwa semuanya akan baik-baik saja jika kita bersama, mengajarkan kita, bahwa Cinta itu Menyembuhkan.

Ko Moon-young salah satu tokoh utama dalam Kdrama Its Okay Not Be Okay. Ko Moon-young diceritakan mempunyai gangguan mental, ia mengidap gangguan kepribadian antisosial. Sebab dari akibat ini ialah karena pada saat kecil dulu, ia sering dikurung di rumah, tidak diperbolehkan bermain dengan teman sebayanya. Semuanya berubah ketika ia bertemu, mengenal dan mulai dekat dengan Gang Tae dan Sang Tae, begitupun perubahan juga terjadi kepada Gang Tae dan Sang Tae, perubahan yang lebih baik, rasa sayang yang terjadi di antara ketiganya membuat mereka jauh lebih berani dan kuat, berani untuk sembuh, berani untuk menyatakan bahwa mereka tidak baik-baik saja, berani untuk menjulurkan tangan meminta bantuan, berani untuk kembali merasakan emosi, berani menghadapi semua trauma yang telah terjadi di kehidupan ketiganya. Karena rasa saling menyayangi dan memahami, karena cinta, semuanya menjadi lebih baik.

Lee Ah Reum, salah satu pasien yang pemalu dan pendiam di Rumah Sakit Jiwa OK, gangguan yang dialami oleh Ah Reum ini ialah kecemasan dan depresi. Kecemasan dan Depresi itu disebabkan oleh mantan suaminya yang kasar dan jahat. Namun pada saat di Rumah Sakit Jiwa OK, ia bertemu dengan pecandu alkohol yang sama-sama dirawat di RSJ OK, Joo Jeong Tae. Ingat tidak? Pada saat kejadian mereka akan kabur berdua dan pada malam harinya mereka menginap di penginapan bersama Gang-tae dan Moon-young? Joo Jeong Tae meyakinkan Ah Reum bahwa ia akan menyusulnya saat ia sudah keluar dari RSJ OK dan tetap mencintainya. Dengan kata-kata seperti itu Ah Reum rela untuk dirawat di Amerika. Tak lama kemudian, di akhir cerita ternyata Ah Reum lah yang keluar duluan untuk menemui Joo Jeong Tae dengan rasa penuh rindu, cinta, dan bahagia, berbeda pada saat awal cerita yang penuh rasa malu, kekhawatiran dan ketakutan.

Kwon Gi Dong, tokoh yang berperan sebagai anak dari salah satu dewan. Ia mempunyai gangguan mental yang disebut dengan Manic Disorder, ia mengalami manic disorder dikarenakan saat kecilnya ia tidak pernah diperhatikan oleh orang tuanya, orang tuanya hanya memperhatikan saudara-saudaranya. Saat kejadian ia diajak berkeliling dengan Moon-young mengelilingi jalanan yang ada, dia merasa bahagia seutuhnya, dia hanya ingin diperhatikan dengan penuh ketulusan. Dengan perjalanan yang panjang mereka menuju ke salah satu tempat kampanye ayahnya sebagai dewan, dia mengungkapkan semua kekesalannya dengan menarik perhatian semua orang yang ada disitu termasuk kepada ayahnya, ibunya, dan saudara-saudaranya. Ia ditangkap dan diamankan, ia tidak merasa menyesal sama sekali, tetapi malah berterimakasih kepada Moon-young. Dan dari satu kejadian itu, ia mulai mengerti bahwa sebenarnya, sang ibu menyayanginya.

Ketiga adegan di atas membuktikan bahwa cinta itu menyembuhkan. Walaupun cinta tidak langsung bisa menghilangkan gangguan mental yang dialami. Cinta akan berhubungan dengan perasaan-perasaan yang ada di tiap manusia, akal yang cemerlang tidak cukup, kita membutuhkan cinta. Ko Moon-young sangat cerdas dalam membuat dongeng anak-anak tetapi ia tidak merasa bahagia, karena pada saat itu ia belum pernah merasakan cinta. Penulis berharap, bagi kalian semua yang ada di muka bumi ini, belajarlah untuk mencintai dan memintalah untuk dicintai, bahkan dalam judulnya saja sudah berkata Its Okay Not Be Okay (tidak apa-apa merasa tidak baik-baik saja). Kita butuh cinta, butuh kasih sayang, butuh teman dan butuh untuk dipahami maka jangan segan-segan untuk meminta bantuan kepada orang lain.

“Ketika kamu lelah, istirahatlah. Ketika kamu sedih, lanjutkan dan menangis. Tidak apa-apa untuk istirahat. Pasti akan datang suatu hari ketika kamu akan dapat berlari lagi. Ingat, akan ada waktu dalam hidup di mana kita juga harus menghargai diri kita sendiri untuk beristirahat. Jangan melelahkan diri mendorong sampai batas kemampuanmu. Pelajari proses kapan kamu harus berhenti dan melanjutkan hidup. Kita seharusnya tidak malu menjadi sedih. Ketika kamu ingin membuat orang-orang di sekitarmu bahagia, kamu harus menemukan kebahagiaanmu sendiri terlebih dahulu. Menjadi egois tidak selalu merupakan hal yang buruk. Cobalah untuk hanya memikirkan kebagiaaanmu ketika keadaan tidak baik-baik saja. Tidak apa-apa untuk melakukan itu” -It's Okay Not Be Okay-

Dari beberapa dongeng yang ada di KDrama ini, ada salah satu dongeng yang paling penulis sukai, seperti ini kisahnya.


The boy woke up from another nightmare. Bad memories from the past that he wanted to erase from his head were replayed in his dreams every night and haunted him nonstop. Years went by, and the boy become an adult. He no longer had nightmares. But for some strange reason, he wasn't happy at all. One night, a blood moon filled the night sky, and the witch finally showed up again to take what he had promised in return for granting his wish. And he shouted at her with so much resentment.

“All my bad memories are gone. But why, why can't I become happy?”

Then the witch took his soul as they had promised and told him this. 

“Hurtful, painful memories. Memories of deep regrets. Memories of hurting and being hurt. Memories of being abandoned. Only those with such memories buried in their hearts can become stronger, more passionate, and emotionally flexible. And only those who can attain happiness.”

“So don't forget any of it. Remember it all and overcome it. If you don't overcome it, you'll always be a kid whose soul never grows.”

~

Bocah itu terbangun dari mimpi buruk yang lain. Kenangan buruk dari masa lalu yang ingin dia hapus dari kepalanya terulang kembali dalam mimpinya setiap malam dan menghantuinya tanpa henti. Tahun-tahun berlalu, dan bocah itu menjadi dewasa. Dia tidak lagi mengalami mimpi buruk. Tapi untuk beberapa alasan aneh, dia sama sekali tidak bahagia. Suatu malam, bulan darah memenuhi langit malam, dan penyihir itu akhirnya muncul lagi untuk mengambil apa yang telah dia janjikan sebagai balasan untuk mengabulkan keinginannya. Dan dia berteriak padanya dengan begitu banyak kebencian.

“Semua kenangan burukku hilang. Tapi kenapa, kenapa aku tidak bisa bahagia?”

Kemudian penyihir mengambil jiwanya seperti yang mereka janjikan dan mengatakan ini padanya. 

“Kenangan yang menyakitkan dan menyesakkan. Kenangan penyesalan yang dalam. Kenangan terluka dan disakiti. Kenangan ditinggalkan. Hanya mereka dengan ingatan seperti itu yang terkubur di dalam hati mereka yang bisa menjadi lebih kuat, lebih bersemangat, dan fleksibel secara emosional. Dan hanya mereka yang bisa mencapai kebahagiaan.”

“Jadi jangan lupakan semua itu. Ingat semuanya dan atasi. Jika kamu tidak mengatasinya, kamu akan selalu menjadi anak kecil yang jiwanya tidak pernah tumbuh.”

~

K-Drama Its Okay Not Be Okay, Thankyou for the super a beautiful ending that teach us a lot about life and love.




Cintai diri sendiri dan sayangi orang-orang yang ada di sekelilingmu. Karena percayalah, cinta itu menyembuhkan. 

Salam sayang dari kami. 
Penulis. 



By Muhammad Nugroho Suryo Utomo dan Rena Andria Rahma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cintai Dirimu, Manusia Sekelilingmu dan Takdirmu – Implementasi Aktualisasi Diri Maslow

Seseorang yang Gak Setia, Apa Benar Harus Disebut Dengan Buaya?

‘Sesuatu’ di Malam Jumat Kliwon