‘Sesuatu’ di Malam Jumat Kliwon



Hello readers, beberapa hari lalu, kami berbagi tulisan tentang pembebasan nama buaya, sekarang kami akan berbagi tulisan baru di malam jumat ini. Sebelum kita lanjut ke paragraf selanjutnya dari tulisan ini, yuk, kita putar video ini terlebih dahulu. 

Malam jumat kali ini terasa berbeda, berbeda dengan suasana-suasana sebelumnya. Malam jumat kali ini ialah malam jumat kliwon, hohoho, menakutkan bukan? Kita akan bahas sedikit tentang hal-hal yang bersangkutan dengan malam jumat kliwon. 

Penanggalan jawa ialah sistem penanggalan yang sering digunakan kerajaan mataram dan berbagai kerajaan pecahannya dan yang mendapat pengaruhnya. Konon, di penanggalan jawa, kita juga bisa melihat mengenai berbagai sifat dan rejeki orang, cocok atau tidaknya kita dengan pasangan, bahkan menghindari bala’ yang akan datang. 

Konon, malam jumat kliwon di kalangan orang jawa dikatakan sebagai malam yang sakral atau magis, sehingga banyak orang jawa melakukan ritual-ritual sakral di malam jumat kliwon yang dianggap sakral ini. Seperti ritual memandikan keris, mencuci batu akik, bahkan ada yang mencari pesugihan yang semua itu selalu dilakukan di malam jumat kliwon. 

Malam jumat kliwon, menurut sebagian orang yang ‘bisa melihat begituan’ di malam ini, banyak sekali makhluk halus berkeliaran, dengan pernyataan seperti itu, ada juga yang melakukan ritual meminimalisir makhluk halus itu muncul di sekitar permukiman, seperti contoh pemberian sesajen dan bunga-bunga di Pantai Parangtritis yang ditujukan untuk Nyi Roro Kidul. 

Penulis ingin berbagi sedikit tentang cerita pengalamannya di malam jumat kliwon. 

Di suatu hari, kalender jawa menunjukkan penanggalan mistisnya. ‘malam jumat kliwon’. Jadi, sebut saja penulis dan kedua temannya ini dengan sebutan Rahmad, Ade dan Ari. Mereka bertiga berjalan di sekitar perumahan, di bagian paling belakang dari sebuah perumahan tempat mereka tinggal, terdapat sebuah rumah besar, rumah model lama yang konon katanya rumah itu dihuni oleh noni belanda yang telah menempati rumah itu bertahun-tahun lamanya. Rasa penasaran sebagai laki-laki muncul kepada diri ketiganya, ketiganya memutuskan untuk melewati bagian depan rumah itu. Memang dari kejauhan tidak terjadi apa-apa, hanya saja saat hampir di depan rumah, seperti ada yang mengintip di sela-sela jendelanya. Merinding, mereka bertiga mulai mempercepat langkah mereka. Lalu, ditengah kegelisahan itu, mereka bertiga mencium aroma bunga yang menyengat, ‘bunga orang mati’ begitu katanya. Rahmad lari dengan kecepatan tinggi, diikuti Ade dan Ari di belakangnya.

Penulis pernah membaca sebuah tipuan psikologi, eksperimen sederhana ini hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang berani saja. Mumpung kalender jawa sedang menunjukkan malam jumat kliwon dengan segala kemistisan dan keganjilannya. Mari kita coba eksperimen ini, ah, penulis jadi merinding. 

Peringatan keras!! 

Jangan pernah mencoba yang berikut ini jika kamu adalah orang yang penakut, mudah takut dan memiliki serangan jantung. Hehehe. 


Redupkan lampu di kamar mandi atau kamarmu. Redupkan sampai benar-benar redup ya. 

Lihat ke cermin selama satu atau dua menit.

Cobalah jaga pikiranmu dalam kondisi tenang

Mencobalah untuk tersenyum atau menyeringai. 

Jadi, bagaimana hasilnya? 

Menurut survei orang-orang yang mencobanya, yang akan kamu perhatikan di cermin adalah pantulan wajahmu yang tampak sebagai orang yang sama sekali berbeda, seakan-akan seperti ada orang lain yang balik memandang. Hii, seram sekali.  Kemudian, ada yang memakai eksperimen kecil ini untuk mengintrospeksi diri akan kesalahan yang dilakukan hari itu, menyadari bahwa selalu ada bagian dan sisi gelap dalam jiwa kita masing-masing. Jadi, sudah berani mencobanya? Atau tertarik untuk mencobanya? 

Pembaca blog kami yang setia, penulis percaya bahwa makhluk-makhluk ghaib selain apa yang sering kita lihat selama kita hidup itu ada. Terlebih lagi, jika kita memiliki iman untuk selalu percaya bahwa yang ghaib itu ada. Lalu, apakah weton yang menjadi tolak ukur sebagai watak seseorang, rejeki, jodoh, dan berbagai ritual-ritual sakral yang dilakukan di penanggalan tertentu tidak boleh dilakukan? Menurut kami, semua itu adalah bagian dari tradisi. Semua akhirnya kembali lagi ke kita untuk mempercayainya atau tidak, tetapi satu yang perlu ditekankan di sini, tidak percaya bukan berarti tidak bisa memahami dan menghargai, tidak percaya tentu boleh, karena itu merupakan salah satu free will yang diberikan Tuhan kepada manusia, tetapi tidak percaya selayaknya harus dilengkapi dengan perasaan memahami dan saling menghargai. 

Selamat Malam Jumat Kliwon. Hati-hati dengan apa yang ada di sekitarmu. Tokek yang berbunyi dengan bilangan ganjil, ayam berkokok di malam hari, anjing yang menggonggong dan kucing yang terus mengeong sambil melotot tajam ke arah yang kosong serta guling yang kamu peluk di malam hari. 

Pesan dari kami; Jangan lupa berdoa sebelum tidur. 


By Muhammad Nugroho Suryo Utomo dan Rena Andria Rahma

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cintai Dirimu, Manusia Sekelilingmu dan Takdirmu – Implementasi Aktualisasi Diri Maslow

Seseorang yang Gak Setia, Apa Benar Harus Disebut Dengan Buaya?